Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Persiapan Hadapi Siklon Seroja, BPBD Bantul Adakan Mitigasi di 20 Desa Rawan Bencana
foto: Kepala BPBD Bantul, Dwi Daryanto

Persiapan Hadapi Siklon Seroja, BPBD Bantul Adakan Mitigasi di 20 Desa Rawan Bencana



Berita Baru, Yogyakarta – Menghadapi musim ekstrem akibat dampak siklon seroja, dan berpotensi menimbulkan bencana hidrometerologi. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul menyiapkan mitigasi bencana di 20 desa yang rawan terjadi tanah longsor dan banjir, Minggu (11/4).

Kepala BPBD Kabupaten Bantul, Dwi Daryanto mengatakan pihaknya sudah menggelar rapat koordinasi dengan 20 desa tersebut. Rapat koordinasi tersebut bertujuan untuk memberi pengertian kepada warga agar mau tidak mau harus memaksa warga mengungsi jika terjadi longsor ataupun banjir.

“Mitigasi sudah kami siapkan, warga sekitar juga sudah kami berikan arahan. Pos siaga untuk menghadapi bencana sudah ada, kemudian pengungsian juga sudah, dan tentu sesuai dengan protokol kesehatan. Kami rekomendasikan ke fasilitas umum, seperti Masjid, sekolah, balai desa. Untuk peralatan dan rekayasa nanti seperti apa sudah kami siapkan juga,” jelasnya, Minggu (11/4).

Dwi menerangkan, beberapa daerah yang rawan terjadi banjir adalah wilayang dilalui sungai-sungai besar seperti. Beberapa sungai yang menjadi perhatian BPBD antara lain Opak, Code, Bedog, dan Gajawong. Sedangkan daerah-daerah yang rawan terjadi longsor merupakan daerah pegunungan seperti Imogiri, Pleret, Dlingo, dan Piyungan.

“Untuk menghadapi musim yang ekstrem ini, kami minta teman-teman di 20 desa standby di wilayah rawan longsor dan banjir. Karena memang daerah itu rawan longsor dan banjir,” terangnya.

Lebih lanjut Dwi menjelaskan, seharusnya sudah memasuki musim pancaroba, pergantian musim dari kemarau ke musim penghujan. Selain rawan terjadi tanah longsor dan banjir, cuaca ekstrem juga tidak jarang membawa angin kencang dan menyebabkan pohon tumbang.

“Pohon tumbang juga harus kami waspadai. Sebab tak jarang pohon tumbang memakan korban, terutama korban ringan,” ujarnya.