Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Unggahan video gabungan dari @betainfokom tentang meninggalnya paranormal Muhammad Mashudin asal Jombang serta Kiai Sami'an asal Mlangi, Sleman, Yogyakarta

Sebut KH. Sami’an Meninggal Akibat Covid-19, PCNU Sleman : Ini Kabar Bohong dan Fitnah



Berita Baru, Yogyakarta – Media sosial menjadi heboh setelah akun instagram @betainfokom mengunggah suatu video gabungan tentang meninggalnya seorang paranormal bernama Muhammad Mashudin asal Jombang serta Kiai Sami’an asal Mlangi, Sleman, Yogyakarta. Akun tersebut menyatakan “Innalillahi Rais Syuriah PCNU Sleman KH Sami’an wafat”.

Selanjutnya, video itu memperlihatkan seorang paranormal asal Jombang bernama Muhammad Mashudin menghirup udara dari mulut pasien Covid-19 bersama seorang Kiai yang bernama KH Sami’an.

Selaku Wakil Ketua Bidang Strategis dan Kerjasama PCNU Sleman, Muhammad Alfuniam menyampaikan bahwa video tersebut merupakan kabar bohong dan fitnah.

“Jelas, video yang diunggah pemilik akun instagram @betainfokom merupakan kabar bohong dan fitnah,” tegas Muhammad Alfuniam, Sabtu (17/07/2021).

Niam menegaskan video hoaks tersebut telah merugikan keluarga almarhum Kiai Sami’an, Nahdlatul Ulama, dan warga nahdliyin. Sebab, menurutnya, video itu mengandung unsur fitnah dan memojokan Kiai Sami’an. Padahal, Kiai Sami’an, Mlangi, Sleman meninggal pada Februari 2021 lalu dan meninggal bukan karena positif Covid-19.

Sebut KH. Sami'an Meninggal Akibat Covid-19, PCNU Sleman : Ini Kabar Bohong dan Fitnah
Wakil Ketua Bidang Strategis dan Kerjasama PCNU Sleman Mohammad Alfuniam

“Jadi, kami luruskan bahwa orang yang terlihat menghirup nafas pasien (diduga) positif Covid-19 itu bukan Kiai Sami’an. Kiai Sami’an Rois Syuriah PCNU Sleman telah meninggal Februari lalu dan bukan karena Covid-19,” papar Direktur Liga Santri Nasional (LSN) ini.

Niam mendesak agar pembuat video tersebut segera menarik video itu dari akunnya. Ia juga meminta pemilik akun itu segera mengklarifikasi bahwa video tersebut tidak benar dan meminta maaf kepada keluarga dan masyarakat.

“Atas beredarkan video hoaks tersebut, kami sebagai warga nahdliyin merasa dirugikan dan mempertimbangkan memproses ke jalur hukum,” tegasnya.

Ia mengharapkan masyarakat agar tidak membuat konten video dan narasi yang bisa memicu orang menjadi cemas, panik bahkan stres, serta membuat konten yang membuat situasi menjadi gaduh.

“Buat lah konten yang positif, konten dan narasi yang dapat membangkitkan semangat dan imunitas orang,” jelas Niam.

Di tengah penerapan PPKM Darurat di seluruh Jawa dan Bali, Niam meminta kepada masyarakat selalu menerapkan standar protokol kesehatan Covid-19, dengan selalu memakai masker ketika keluar rumah dan tidak berkerumun.

“Jangan lupa, makan makanan bergizi, istirahat yang cukup, jaga emosi agar tidak stress, hindari kerumunan, taati prokes dan perbanyak bedoa serta berdzikir, biar imun dan imam kita kuat, tetap sehat dan dijauhkan dari terpapar corona,” terang Niam.