Gunadi, Warga Bantul Salah Satu Korban Nanggala-402 Dikenal Sebagai Pemuda yang Baik
Berita Baru, Yogyakarta – Sunaryo (28), ayah dari KLS Isy Gunadi Fajar Rahmanto (27), salah satu korban KRI Nanggala-402. Menggelar acara doa bersama dengan warga di RT 03 Pedukuhan Ngreco. Kalurahan Seloharjo, Pundong, Bantul pada Kamis (22/4) malam lalu dengan harapan anak dan seluruh kru kapal selamat dan dapat segera di evakuasi.
Sunaryo mengaku, pertama kali ia mendapat kabar tidak menyenangkan tersebut dari menantunya, Dwi Ari Astanti pada Rabu (21/4) malam setelah kejadian.
“Informasi yang saya dapat dari mantu, istri anak saya (Gunadi), tepatnya hari Rabu kemarin setelah tarawih itu. Ngasih kabar begini ‘Pak KRI Nanggala-402 kehilangan kontak’ seperti itu,” ucapnya, Jumat (23/4).
Usai mendapat kabar tersebut, Gunadi terus memantau perkembangan berita KRI Nanggala-402 melalui media. Kemudian dengan tatapan kosong, Gunadi memastikan anaknya memang salah satu dari 53 kru kapal selam yang kehilangan kontak tersebut.
“Dan kita pastikan dengan melihat berita. Dan benar kalau Nanggala-402 itu kapal yang anak saya tumpangi,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua RT 03, Padukuhan Ngreco, Sugiman menuturkan, setelah mendengar kabar kapal selam yang Gunadi tumpangi kehilangan kontak. Dirinya bersama warga lainnya segera menggelar doa bersama beserta keluarga Gunadi pada Kamis (22/4) malam lalu.
“Doa bersama sudah kami gelar semalam di Masjid usai salat tarawih. Untuk Gunadi sendiri kami mengenalnya sebagai pemuda yang baik,” Sugiman menceritakan.
Gunadi sendiri mulai aktif di Angatan Laut sejak tahun 2014. Pada awal tugasnya di Angkatan Laut, Gunadi bertugas di Koarmada I. Kemudian setelah dua tahun bertugas di Koarmada I, Gunadi mengikuti pelatihan di Sekolah kapal selam selama tiga bulan.
Setelah mengikuti sekolah kapal selam selama tiga bulan, Sunaryo menceritakan anaknya pindah tugas di Koarmada II di Surabaya.
“Kalau di Koarmada II baru sekitar 2 tahunan. Tapi dengan pendidikannya 3 bulan mungkin. Di kapal itu anak saya bagian sonar. Kalau dari anggota kru (manifes KRI Nanggala-402) nomor 46,” jelas Sunaryo.
Ayah dua anak tersebut mengaku, dirinya terkahir berkomunikasi dengan Gunadi sekitar akhir bulan lalu. Sunaryo terakhir berkomunikasi dengan anak pertamanya bertepatan dengan acara mitoni atau 7 bulan kehamilan istri Gunadi.