Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

KOPRI UIN Sunan Kalijaga Gelar Webinar dengan tema Kekerasan Berbasis Gender Online
Dokumentasi Webinar

KOPRI UIN Sunan Kalijaga Gelar Webinar Dengan Tema Kekerasan Berbasis Gender Online



Korps PMII Putri (KOPRI) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menggelar webinar dengan tema Kekerasan Berbasis Gender Online pada minggu (25/07/2021) malam.

Narasumber yang tergabung dalam kegiatan ini ialah Sri Murtiningsih selaku ketua Advokasi dan Kebijakan Publik PB KOPRI dan Nur Khofifah selaku Community Organizer Rifka Annisa.

Aslamiah selaku ketua KOPRI UIN Sunan Kalijaga mengatakan bahwa tujuan awal dari kegiatan ini ialah untuk memberikan edukasi kepada kader PMII agar lebih berhati-hati karena tindak kekerasan bisa terjadi dimana saja bahkan online sekalipun.

“Targetnya, memberikan bekal kepada para kader PMII khususnya. Untuk lebih berhati-hati bahwa tindak kekerasan seksual bisa terjadi dimana saja, bahkan dalam lingkup online sekalipun”, kata Aslamiah ketika diwawancarai tim Berita Baru Jogja.

Ia juga menambahkan bahwasanya KOPRI sebagai lembaga semi otonom cukup aware menciptakan ruang aman dan nyaman untuk para kader perempuan yg kebanyakan sering dirugikan.

“kopri sebagai lembaga semi otonom cukup aware menciptakan ruang aman dan nyaman untuk para kader perempuan yg kebanyakan sering dirugikan”,tutur Aslamia.

Selain itu, Aslamiah menjelaskan bahwa webinar ini terbuka untuk umum, jadi semua orang boleh mengikuti webinarnya.

“Target pesertanya umum, terbuka untuk umum, semua bisa mengakses acara itu, biar sama-sama tau. Tidak mengkhususkan untuk perempuan saja, tapi juga laki2 harus tau apa yg termasuk kategori dari kekerasan seksual”, tambah Aslamiah.

Terakhir, Aslamiah mengharapkan dengan adanya kegiatan ini, semua kader PMII sama-sama peduli terhadap otoritas tubuh oranglain dan juga tidak semena-mena memperlakukan kader.

“Harapannya, semua kader PMII sama-sama peduli terhadap otoritas tubuh oranglain. Tidak semena mena memperlakukan kader sebab relasi kuasanya. Semua berhak dihargai”,pungkas Aslamiah.